Tuesday, March 12, 2024

What Would Jesus Do? (1)

Ayat bacaan: Filipi 2:5
==============
"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus"


Ada sebuah film menceritakan tentang seorang pria yang kehilangan ingatannya. Film fiksi ilmiah ini kemudian menunjukkan beberapa ahli mencoba mengembalikan lagi dengan menggali alam bawah sadarnya dengan memasang beberapa alat dan lewat kabel-kabel, sehingga apa yang ada pada memorinya bisa terlihat secara visual pada layar. Penggalian memori ternyata membuat emosinya bergejolak. Ia terlihat gelisah, wajahnya mulai berkerut menampilkan kesedihan terutama saat ia melihat istri dan anaknya. Meski ini adalah sebuah film fiksi ilmiah, premisnya bisa membawa kita melihat adanya keterkaitan antara pikiran dan perasaan.

Dalam kesempatan lain, seringkali pula kita melihat saat seorang ahli psikiater menggali alam bawah sadar seseorang lewat hipnotis, maka raut muka menunjukkan adanya perubahan emosi yang tentunya berasal dari perasaan.

Pikiran dan perasaan. Antara keduanya, meski seringkali saling berhubungan satu sama lain, tentu saja terdapat perbedaan yang mendasar. Pikiran berisi hal-hal tentang logika, ilmu pengetahuan, akal juga imajinasi atau proyeksi rekaman otak. Sedang perasaan merupakan perkara 'sensasi rasa' yang hanya bisa diakses melalui jiwa dan hati. Rasa senang, bahagia, sedih, kecewa, kesal, marah, takut, semua itu merupakan produk perasaan. Dan produk-produk perasaan ini kerap berhubungan dengan pikiran.

Rasa takut muncul dalam hati saat orang berpikir akan sesuatu yang menyeramkan, itu salah satu contohnya. Atau saat kita berpikir tentang sebuah perpisahan dengan orang yang kita sayangi, perasaan kita pun menjadi sedih. Pikiran dan perasaan dimiliki oleh semua manusia normal. Orang yang kejam sering disebut tidak punya perasaan, atau di sisi lain, orang yang bertindak grusa-grusu sering menjadi tertuduh sebagai orang yang tidak memakai pikirannya. Sadarkah kita bahwa  seringkali kedua hal inilah yang menentukan langkah-langkah pengambilan keputusan dan proses lainnya dalam hidup? Pertanyaan selanjutnya,sadarkah kita bahwa pikiran atau perasaan bisa sangat menentukan tingkat keimanan kita?

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...