(sambungan)
Kita diingatkan agar jangan khawatir terhadap segala perihal yang menyusahkan hidup kita, tetapi bawakanlah semuanya kepada Allah dengan disertai doa dan ucapan syukur. Lalu ayat berikutnya setelah ayat 7 mengingatkan kita untuk tetap mendasarkan pikiran kita terhadap segala sesuatu "yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji" (ay 8), lalu kita diminta pula untuk mempelajari apa yang sudah kita terima baik lewat pendengaran atau penglihatan. Dan disanalah damai sejahtera Allah akan ada beserta kita. (ay 9).
Kunci untuk bisa mensinkronkan perasaan dan pikiran jelas tergambar dari rangkaian ayat-ayat ini. Ini adalah hal yang sangat penting yang seharusnya kita renungkan baik-baik. Tapi ingatlah bahwa kita jangan berhenti hanya pada apa yang telah kita pelajari atau ketahui karena itu hanyalah tersimpan dalam pikiran, tapi selaraskanlah dengan apa yang ada di dalam Yesus dan praktekkanlah langsung lewat cara hidup kita. Itulah yang akan bisa membangun jembatan antara pikiran dan perasaan agar keduanya berisi nilai-nilai kebenaran yang bisa terpancar keluar secara sinergi.
Antara pikiran dan perasaan terdapat hubungan erat, dimana kondisi salah satu atau keduanya bisa sangat menentukan perjalanan pertumbuhan keimanan kita. Karena itu kita perlu memeriksa keduanya secara serius dan menyelaraskan hubungan antara keduanya dalam pikiran dan perasaan Kristus. Pikiran dan perasaan harus sejalan mengarah kepada kebenaran. Selaraskan dengan Yesus Kristus, lantas pelihara dengan memiliki damai sejahtera Allah.
Kalau kita menyadari dan bersyukur bahwa Tuhan rela turun ke dunia, mengambil rupa manusia meninggalkan segala hakNya untuk mengemban misi menyelamatkan kita, manusia yang Dia ciptakan secara istimewa, dan melayakkan kita untuk mengalami pemulihan hubungan denganNya, maka sudah seharusnya kita menghargai betul anugerah luar biasa besar itu dengan menyikapi sungguh-sungguh setiap sisi hidup kita. Itulah yang akan memastikan agar hidup kita tidak menguap sia-sia dan tidak membawa dampak positif bagi sekitar kita.
(bersambung)
Sunday, March 17, 2024
What Would Jesus Do? (6)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment