Wednesday, May 22, 2024

Jujur (5)

 (sambungan)

Ada banyak yang bisa kita teladani dari perumpamaan ini. Salah satunya yang paling penting berhubungan dengan tema renungan hari ini, yaitu kejujuran dan tanggungjawab dalam menerima kepercayaan, tak peduli sebesar atau sekecil apapun kepercayaan itu. Itu bisa kita lihat dari jawaban sang tuan. Sang tuan menyebut hambanya baik dan setia. Karena sudah menunjukkan kesetiaan terhadap perkara kecil, tuannya akan memberikan tanggungjawab dalam perkara yang lebih besar lagi. Kalau untuk perkara kecil saja kita tidak bisa dipercaya, bagaimana kita berani berharap akan sesuatu yang besar? Apalagi kalau kemudian bersungut-sungut menuduh Tuhan tidak adil, pilih kasih dan sebagainya. Salah-salah kita bisa berakhir seperti hamba dengan satu talenta.

Bicara soal keteladanan dalam perbuatan baik, Paulus sudah menyampaikannya dalam surat untuk Titus.

"dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu." (Titus 2:7).


 Perhatikanlah bahwa pesan ini bukan hanya berlaku bagi pendeta, penginjil atau hamba-hamba Tuhan saja, tetapi juga kepada kita semua orang percaya. Sebagai anak-anak Tuhan kita seharusnya menunjukkan integritas yang baik dengan perbuatan yang sesuai dengan perkataan, sesuai dengan ajaran Tuhan, sesuai dengan gambaran orang percaya yang benar, menghasilkan buah-buah yang sesuai dengan pertobatan, seperti yang diajarkan pada kita dalam Matius 3:8 dan kemudian menjadi teladan bagi orang lain.

Seperti apa yang dialami oleh pendeta dalam ilustrasi di awal, segala perilaku, perbuatan dan keputusan-keputusan yang kita ambil akan tetap menjadi perhatian orang lain. Alangkah ironisnya apabila kita sebagai anak-anak Tuhan sama sekali tidak mencerminkan sikap seperti Kristus lalu malah memberi citra negatif dengan bersikap munafik, terus mencari kepentingan sendiri tanpa merasa bersalah jika merugikan orang lain. Kelanjutan dari ayat Titus di atas mengingatkan kita agar terus bersikap jujur, "..sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita." (ay 8).

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...