Monday, June 17, 2024

Delegasikan (2)

 (sambungan)

Menjadi perfeksionis itu ada baik buruknya. Sisi baiknya, kita bisa mengharapkan hasil terbaik. Soal keseriusan jangan ditanya lagi, tidak perlu diragukan. Si perfeksionis akan mengeluarkan kemampuan terbaik mereka untuk menghasilkan sesuatu.

Tapi sisi buruknya, manajemen waktu dari orang-orang perfeksionis benar-benar harus mendapat perhatian khusus kalau tidak mau semuanya menjadi berantakan. Selain bisa membuat orangnya mengalami gangguan kesehatan karena terlalu memforsir tenaga, mereka pun terbatas untuk bisa melakukan hal-hal lebih banyak. Belum lagi kalau burn out maka mood pun bisa jadi kacau. Gampang panas, stres, itu jadi seperti makanan sehari-hari.

Orang yang perfeksionis cenderung mau mengerjakan semuanya sendirian karena sulit mempercayakan tugas kepada orang lain. Kalaupun punya bawahan, semua harus diperiksa secara teliti satu persatu supaya sempurna. Kalau punya pimpinan perfeksionis itu bagai kabar buruk bagi karyawan karena itu artinya mereka harus bekerja ekstra, baik ekstra serius, ekstra jam alias lembur, sering pula harus bisa dihubungi kapan saja dan siap melakukan revisi, koreksi atau perubahan ini dan itu sesuai keinginan pimpinan dengan tipe perfeksionis.

Saya dahulu sulit mengatur waktu agar semua berjalan sesuai ekspektasi. Waktu 24 jam akan terasa sangat kurang karena semua sepertinya harus dikerjakan sendiri. Kelabakan, harus mengorbankan banyak waktu seperti waktu beristirahat, waktu untuk keluarga. Saya sering bertanya, bagaimana mungkin ada orang-orang yang sanggup mengerjakan jumlah kegiatan yang jauh lebih banyak dari saya tapi masih punya waktu untuk hal-hal lain yang sebenarnya tidak kalah penting dalam hidup?

Apa rahasia mereka sehingga bisa bekerja ...

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...