Saturday, July 6, 2024

Doa Epafras (7)

webmaster | 9:00:00 PM |

 (sambungan)


Meski ia sudah dipenjara dan tengah menunggu hukuman mati, Epafras ternyata masih memikirkan jemaat di gereja yang ia dirikan. Bukankah luar biasa bahwa Epafras tidak surut semangatnya maupun imannya dalam situasi seperti itu, tapi ia masih memikirkan orang lain, yaitu jemaat-jemaat di gereja-gereja yang ia dirikan? He was facing dead end of his life in the world, yet he still prayed for other people.

Epafras tahu bahwa jemaat disana sangat baik pertumbuhannya dan sudah menghidupi kasih dalam Roh yang dinyatakan kepada sesama. Lantas kalau sudah baik, kenapa ia masih harus bergumul? Itu karena ia ingin mereka bisa tetap melakukan hal itu tanpa kehadiran dirinya dan rasul lain.

Epafras ingin agar mereka terus punya otot-otot rohani yang kuat, punya iman yang tetap kuat berakar pada Kristus apapun situasinya. Ia ingin agar mereka bisa tetap teguh melakukan segala hal yang dikehendaki Tuhan hingga akhir.

Tidak banyak yang bisa dilakukan dalam keadaan seperti Epafras yang sedang dipenjara kan? Itu mungkin yang kita pikir. Tapi Epafras punya pemikiran berbeda. Ia tahu bahwa ia masih punya kemampuan untuk berdoa, dan doa tidak akan pernah bisa dibatasi sekat atau dinding tak peduli setebal apapun dinding itu. Itulah tepatnya yang ia lakukan.

Lewat ayat tadi kita bisa melihat bahwa Epafras tidak hanya berdoa ala kadarnya, bukan sambil lalu saja, bukan hanya kewajiban semata, tetapi dikatakan bergumul dalam doa-doanya untuk kebaikan jemaat. Bukan pula hanya sekali-kali bergumul, tapi dikatakan "selalu bergumul".

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker