(sambungan)
Bayangkan kalau diantara pelayan Tuhan saja saling bertengkar, mau bagaimana bisa menuntun orang lain untuk mengenal kebenaran, dengan lemah lembut pula? Bayangkan saat Tuhan buka kesempatan bagi seseorang untuk bertobat, tapi tidak ada satupun dari kita yang siap karena pada sibuk bertengkar dan saling benci? Kalau anda ada di posisi Tuhan yang sudah menganugerahi keselamatan bagi semua orang, memberi berkat dan rahmat yang baru setiap pagi, memberi kasih setia yang tak terbatas panjang, lebar dan besarnya, tapi yang diberi masih belum mampu menundukkan dirinya, bagaimana reaksi anda?
Orang-orang menjengkelkan mungkin akan terus ada. Orang yang dengan gampang mengkritik dengan cara yang kurang pantas bisa terus berada di sekitar kita.
Perselisihan dalam pelayanan bisa terjadi kapan saja. Gesekan-gesekan akan selalu ada ketika kita berada dalam sekelompok orang yang sama setiap hari. Itu sangat wajar.
Gesekan menimbulkan panas, itu benar. Tetapi yang harus kita perhatikan adalah sikap hati kita dalam menghadapi hal itu. Daripada membiarkan diri panas dan aus karena terus bergesek keras dengan mereka, lebih baik bersabar, maafkan dan doakan mereka. Kalaupun memang mereka keterlaluan, bicaralah baik-baik tanpa mengganggu pelayanan. Jangan biarkan emosi atau kemarahan mengalahkan dan menjauhkan anda dari tugas utama anda sebagai murid Kristus.
(bersambung)
Friday, August 2, 2024
Gaya Gesek Dalam Pelayanan (8)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment