Saturday, August 3, 2024

Gaya Gesek Dalam Pelayanan (9)

 (sambungan)

Dalam pelayanan pertengkaran harus dihindari, dalam keluarga dan berbagai lingkungan dimana kita ada pun sama. Sesungguhnya kesabaran, kebesaran hati untuk memaafkan dan mendoakan orang yang bersalah pada kita bukanlah tergantung dari orang lain maupun situasi/kondisi melainkan tergantung keputusan kita. Bisa jadi Tuhan sedang ingin mengasah mental dan menguji iman kita dengan menempatkan orang-orang sulit untuk berada dekat dengan kita. Atau, bisa jadi pula Tuhan sedang memberi kesempatan bagi mereka untuk bertobat dan menjadikan anda sebagai penuntunnya.

Jika dalam menghadapi gesekan belum apa-apa kita sudah bereaksi dengan emosional dan mengambil tindakan-tindakan tidak dewasa, itu artinya kita belumlah menjadi pelayan yang taat terhadap tuannya. Kita harus periksa akar iman kita karena jelas buah yang dihasilkan belum baik.

Ingatlah bahwa di atas segalanya kita melayani karena mengasihi Kristus lebih dari segalanya. Taklukkanlah hal-hal lain yang mungkin merintangi pelayanan kita dengan kasih dan saling memaafkan dan fokuslah kembali pada tujuan dan visi yang sesungguhnya. Jangan biarkan motivasi menjadi kabur lalu membiarkan hal-hal negatif muncul karena adanya pergeseran arah tujuan pelayanan.

Si jahat selalu dengan senang hati mencoba merusak tujuan anda lewat hal-hal seperti ini. Seperti gaya gesekan akan muncul saat ada benda yang bersentuhan, kita pun bisa mengalami gaya gesekan yang sama setiap saat. Tapi, seperti halnya minyak pelumas yang bisa memperpanjang umur benda dengan menghindarkannya dari aus dan rusak, kita pun memiliki minyak pelumas yaitu Firman Tuhan.

Pertanyaannya, apakah kita mau memberi minyak pelumas atau membiarkan gesekan itu terjadi pada dua permukaan keras sampai panas dan api terpercik disana? Itu tergantung kita.

"Peace is not the absence of conflict, but the ability to cope with it" - Dorothy Thomas




No comments:

Menjalankan Amanat Agung (6)

 (sambungan) Paulus tidak menutup diri dan tidak berhenti melayani. Ia membuka rumahnya seluas-luasnya bagi semua orang tanpa terkecuali, me...