Wednesday, August 28, 2024

Kisah Rahab (10)

 (sambungan)

Kembali ke kitab Yosua, dalam Yosua 6 kita bisa melihat bahwa Rahab dan keluarganya selamat. "Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho." (Yosua 6:25). Rahab menerima belas kasihan Tuhan lewat imannya yang besar.

Tapi lihatlah fakta berikutnya. Ternyata keselamatan bukan satu-satunya yang dia peroleh, karena kemudian kita pun bisa melihat bahwa Rahab tertulis dalam silsilah Yesus yang ada dalam Matius 1:5.

Berawal dari keputusannya untuk menyelamatkan para pengintai yang diutus oleh Yosua dengan didasari iman yang kuat kepada Tuhan yang pada saat itu bukanlah Pribadi yang disembah oleh bangsanya.

Apa yang ditunjukkan oleh Rahab adalah iman. Dikatakan "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1). Dan itulah yang dimiliki Rahab. Bukankah ia mendasari keputusannya dengan iman yang  percaya kepada Tuhan yang ia dengar? Ia tidak mengetahui apa yang terjadi selanjutnya, tetapi ia percaya. Itulah sebuah iman, dan Rahab memilikinya.

Berkaitan dengan surat Yakobus, kita juga harus melihat bahwa iman Rahab itu menjadi sempurna karena disertai dengan perbuatan. Rahab tidak berhenti hanya kepada percaya saja, tetapi ia pun mengaplikasikannya dalam perbuatan nyata. Iman Rahab bukanlah iman yang kosong, imannya adalah iman yang disertai perbuatan.

(bersambung)

No comments:

Menjalankan Amanat Agung (6)

 (sambungan) Paulus tidak menutup diri dan tidak berhenti melayani. Ia membuka rumahnya seluas-luasnya bagi semua orang tanpa terkecuali, me...