Thursday, August 29, 2024

Kisah Rahab (11)

 (sambungan)

Iman jangan berhenti hanya pada pengakuan percaya saja, melainkan harus disertai dengan perbuatan, karena hanya lewat perbuatanlah iman bisa disempurnakan. "Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna." (ay 22). Tanpa perbuatan, iman dikatakan kosong (ay 20), bahkan pada hakekatnya adalah mati (ay 17).

Lewat kisah Rahab kita bisa belajar mengenai bagaimana sebuah iman yang kuat itu. Sudah menjadi Kristen sejak lahir tidak serta merta menjamin kuatnya iman. Sebaliknya, orang yang baru mengenal Tuhan bisa memiliki iman yang kuat apabila mereka menyadari betul keberadaan, kekuatan kuasa, kedaulatan dan belas kasihan Tuhan yang begitu besar dan deras melimpah di muka bumi ini.

Jika kita seperti Rahab, menyadari kebesaran Tuhan ada diatas segalanya baik di langit maupun di bumi, alangkah bodohnya apabila kita masih melawan kehendakNya, menduakanNya dan mengikut atau mencari alternatif-alternatif lain yang ditawarkan kegelapan di luar sana. Alangkah sayangnya jika kita masih labil, bimbang dan terus terpengaruh tipu daya si jahat yang datang dari segala hal di sekeliling kita.

Satu hal lagi yang tidak kalah penting adalah, Rahab tidak berhenti hanya pada percaya lewat imannya tapi ia mengaplikasikan imannya tersebut dalam perbuatan nyata.

(bersambung)

No comments:

Menjalankan Amanat Agung (6)

 (sambungan) Paulus tidak menutup diri dan tidak berhenti melayani. Ia membuka rumahnya seluas-luasnya bagi semua orang tanpa terkecuali, me...