Monday, August 26, 2024

Kisah Rahab (8)

 (sambungan)

4. Rahab percaya bahwa Tuhan penuh belas kasihan

"Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya, bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut." (ay 12-13)

Kebesaran iman Rahab ternyata tidak berhenti pada kebesaran, kekuasaan dan kedaulatan Tuhan saja tapi ia juga menyadari bahwa Tuhan itu penuh belas kasih. Jika tidak, ia tentu tidak akan memohonkan keselamatan turun atas dirinya beserta keluarga, bahkan lebih luas lagi ia pun minta keselamatan juga turun kepada semua orang-orangnya mereka.

Perhatikan hal unik berikut. Dalam menggambarkan perasaan dan situasi warga Yerikho, Rahab menggunakan kata 'kami'. Tapi untuk menunjukkan iman, Rahab menggunakan kata 'aku'. Itu jelas menunjukkan bahwa ia menggantungkan imannya kepada Tuhan.

Maka Rahab kemudian menerima belas kasihan Tuhan. Ia dan keluarga besarnya diselamatkan. Kebesaran imannya tercatat hingga ribuan tahun sesudah jamannya.

(bersambung)

No comments:

Menjalankan Amanat Agung (6)

 (sambungan) Paulus tidak menutup diri dan tidak berhenti melayani. Ia membuka rumahnya seluas-luasnya bagi semua orang tanpa terkecuali, me...