Wednesday, August 7, 2024

Kuasa Menikmati (4)

 (sambungan)


Kalau yang menurut dunia harta berbanding lurus dengan kebahagiaan itu benar, kenapa mereka yang saya contohkan diatas tidak merasakannya? Mengapa ada banyak orang yang hidupnya pas-pasan atau bahkan yang tengah kesulitan seperti saya tetapi bisa menikmati hidupnya dengan kebahagiaan?
Alkitab sudah menyebutkan jawabannya sejak dahulu kala. Perhatikanlah ayat berikut ini:

"Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia:orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit." (Pengkhotbah 6:1-2).

Jika kita heran bagaimana banyak orang yang sungguh kaya raya, tapi tidak bisa menikmati kekayaannya, maka itu terjawab pada ayat bacaan hari ini. Ternyata kemampuan untuk menikmati pun berasal atau bersumber dari karunia Tuhan juga.

Ketika motivasi kita beralih dari mengasihi Tuhan dan membagi berkat buat sesama yang membutuhkan kepada menimbun harta sebanyak-banyaknya tanpa pernah merasa cukup, ketika kita mulai mengorbankan waktu kita bersama Allah dan mulai fokus mencari uang sebanyak-banyaknya, pada saat itu pula kita mulai meninggalkan Tuhan. Semakin jauh hal itu terjadi, semakin jauh pula karunia-karunia pergi meninggalkan kita, termasuk karunia untuk menikmati apa yang telah kita miliki.

(bersambung)

No comments:

Menjalankan Amanat Agung (6)

 (sambungan) Paulus tidak menutup diri dan tidak berhenti melayani. Ia membuka rumahnya seluas-luasnya bagi semua orang tanpa terkecuali, me...