Saturday, August 31, 2024

To Be Or Not To Be (1)

 Ayat bacaan: 2 Korintus 1:8-9a
============================
"Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati."


Adakah diantara teman-teman yang menggemari sastra klasik? Jika ada, anda tentu tidak asing lagi dengan nama William Shakespeare.

William Shakespeare merupakan pujangga dan penulis terbesar dalam sejarah literatur Inggris. Masa hidupnya adalah di pertengahan tahun 1500-an sampai awal 1600-an. Meski ia sudah lama tiada, tapi karya-karyanya masih dikenang orang hingga hari ini.

Film dan teater masih terus menampilkan karya-karya terkenalnya sampai detik ini. Beberapa judul tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, seperti Romeo and Juliet, Hamlet dan Midsummer Night's Dream. Selain karya-karya monumental dan abadi, ada banyak pula quote atau kutipan kalimat yang terkenal sepanjang masa.

Salah satunya tentu saja "To be or not to be, that is the question." Kutipan ini berasal dari naskah Hamlet. Banyak yang mengira kalimat ini mengacu pada kebingungan orang untuk melakukan sesuatu atau memilih/memutuskan sesuatu. Tidak terlalu salah, tapi lebih tepatnya kalimat ini sebenarnya mengacu kepada rasa perih hati yang dirasa sang tokoh utama sehingga kemudian mengarahkannya pada dua pilihan, apakah ia mau terus hidup atau tidak.

Pangeran bernama Hamlet merasakan kepedihan luar biasa sewaktu pamannya membunuh ayahnya, dan menikahi ibunya. Begitu sakit dan perih rasanya, hingga ia sempat berpikir haruskah ia terus hidup ("to be") atau mengakhiri saja hidupnya, ("or not to be").

Adakah diantara teman-teman yang pernah atau mungkin sedang merasakan rasa sakit dan penderitaan yang begitu berat yang rasanya tidak lagi tertahankan? Ada kalanya kita merasakan rasa sakit yang tidak terperikan, begitu perihnya sehingga kita mulai merasa putus asa dan perlahan mulai kehilangan harapan.

(bersambung)

No comments:

Menjalankan Amanat Agung (6)

 (sambungan) Paulus tidak menutup diri dan tidak berhenti melayani. Ia membuka rumahnya seluas-luasnya bagi semua orang tanpa terkecuali, me...