Monday, September 30, 2024

Dua Ibu Janda dan Kemurahan Hatinya (4)

 (sambungan)

Pertama mari kita lihat janda miskin di Sarfat.

Janda miskin di Sarfat ini ada di dalam Perjanjian Lama. Ia adalah janda miskin yang memberi Elia makan dalam kekurangannya. (1 Raja Raja 17:7-24).

Pada saat itu Elia tiba di Sarfat yang tengah mengalami kemarau panjang. Ia bertemu dengan seorang janda miskin. Ketika Elia meminta roti kepada sang janda, "perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati." (1 Raja Raja 17:12).

Itu jelas sebuah potret kehidupan serba kekurangan yang berat yang harus dipikul oleh sang ibu janda di Sarfat ini. Ia cuma punya segenggam tepung dan sedikit minyak serta dua tiga potong kayu api. Itupun masih harus dibagi dua dengan anaknya. Mau jadi apa segenggam tepung, sedikit minyak dan tiga potong kayu api? Itu tidak akan mungkin bisa mengenyangkan bahkan satu orang pun, apalagi lebih.

Orang seperti ibu janda ini, bukankah ia punya semua alasan untuk tidak bermurah hati? Kita pasti akan maklum seandainya ia menolak. Dari keadaannya, dia 'berhak' untuk tidak memberi dan tidak akan ada orang yang menyalahkannya.

Tetapi kemudian kita melihat bagaimana persediaan terakhirnya yang sangat sedikit itu rela ia berikan kepada Elia. Ia membuat roti untuk Elia dan merelakan Elia menghabiskannya.

Apa yang terjadi?Tuhan ternyata menghargai besar keputusannya itu. Tidak saja ia diberkati dengan persediaan makanan yang cukup untuk berhari-hari lamanya, tidak habis-habis (ay 15-16), tapi anaknya pun dibangkitkan kembali dari kematian. (ay 22). Wow. Sebegitulah besarnya penghargaan Tuhan atas kemurahan hati si ibu janda ini.

(bersambung)

No comments:

Kerjasama Tim (5)

 (sambungan) Apa yang membuat mereka sampai bersusah payah seperti itu? Jelas, adalah iman yang membuat mereka mau terus berjuang untuk bisa...