Sunday, September 8, 2024

Keledai (2)

 (sambungan)

Terlepas dari pintar atau tidak, apa yang menarik adalah bahwa keledai ternyata berulang kali dipergunakan dalam pandangan yang berbeda baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, bahkan oleh Yesus sendiri.

Kalau mengacu pada  bukti-bukti sejarah dan catatan Alkitab menunjukkan bahwa kuda adalah binatang yang umum digunakan dalam ketentaraan masyarakat jaman dahulu di Timur Tengah. Sejak dulu kuda sering dipandang sebagai simbol kegagahan/kekuatan bahkan kekuasaan. Memiliki kavaleri atau pasukan berkuda akan membuat sebuah bangsa merasa kuat untuk menghadapi peperangan di medan yang berat.

Uniknya, berkali-kali dalam Perjanjian Lama Tuhan mengingatkan bangsa Israel untuk tidak mengandalkan kuda. Contohnya peringatan yang hadir lewat Yesaya berikut ini: "Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama." (Yesaya 31:3).

Tuhan ternyata lebih menganjurkan bangsa Israel untuk memilih keledai yang lebih kecil dan lebih lemah dari kuda. Itu untuk menunjukkan bahwa bukan soal kudanya yang penting, tetapi penyertaan Tuhan, Tuhan ingin kita mengandalkanNya dan bukan kekuatan-kekuatan di dunia ini.

Selanjutnya, kita juga melihat keledai disebutkan berkali-kali sebagai tanda, lambang atau simbol kekayaan.

(bersambung)

No comments:

Menjalankan Amanat Agung (6)

 (sambungan) Paulus tidak menutup diri dan tidak berhenti melayani. Ia membuka rumahnya seluas-luasnya bagi semua orang tanpa terkecuali, me...