Saturday, September 14, 2024

Menjalankan Amanat Agung (2)

 (sambungan)

Dalam band seperti itu, dalam kehidupan pun sama. Tidak ada orang yang punya sifat persis sama dengan kita. Mirip bisa jadi, tapi tidak akan mungkin persis sama. Karenanya kalau kita tidak menyesuaikan diri dan hanya bertindak semau kita saja, bisa dipastikan kita akan sulit berinteraksi dengan orang lain dengan baik. Keluwesan diperlukan untuk menjalin hubungan yang erat dengan orang lain. Diperlukan usaha kita untuk mengenal mereka dan seringkali harus disertai dengan kerelaan hati untuk mengalah. Apalagi kalau orangnya sulit, misalnya orang yang dominan, pendiam atau sensitif, jelas diperlukan usaha yang lebih keras lagi.

Mudah bagi kita untuk dekat atau 'nyetel' dengan orang yang chemistry nya nyambung, sebaliknya ada orang-orang yang sulit kita dekati karena sifat, kebiasaan dan berbagai hal lainnya berbeda dengan kita. Kalau tidak perlu mungkin kita mudah untuk menghindari saja orang yang tidak nyambung dengan kita, tapi bagaimana kalau kita memang harus berhubungan dengan mereka karena alasan-alasan tertentu seperti dalam pekerjaan, karena bertetangga dan sebagainya? Tentu kalau sudah begitu kita harus berusaha supaya kita bisa 'masuk' kepada mereka.

Hal ini menjadi semakin menarik jika kita hubungkan dengan sebuah tugas, atau lebih tepatnya disebut amanat yang diberikan Yesus langsung kepada kita, murid-muridNya. Tentu lebih mudah bagi kita menjangkau orang yang sudah membentuk chemistry serasi dengan kita, tapi itu menjadi sangat sukar jika kita tidak berhasil membangun hubungan yang baik dengan mereka. Seringkali kita kesulitan untuk menjangkau orang. Tidak tahu harus mulai dari mana, tidak tahu harus bagaimana.

Sementara Tuhan Yesus menugaskan kita seperti ini: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20).

(bersambung)

No comments:

Menjalankan Amanat Agung (6)

 (sambungan) Paulus tidak menutup diri dan tidak berhenti melayani. Ia membuka rumahnya seluas-luasnya bagi semua orang tanpa terkecuali, me...