Thursday, September 19, 2024

Menjalankan Amanat Agung (7)

 (sambungan)

Semakin sulit orangnya maka pengorbanan yang diperlukan akan semakin besar, tapi lakukanlah dengan sukacita dengan didasari belas kasih. Kita tidak akan bisa melakukan apa-apa kalau masih berpusat pada diri sendiri saja. Kita tidak akan bisa berbuat sesuatu kalau kita masih mementingkan diri kita, memanjakan ego, tidak mau mengalah dan tidak mau berpikir di luar kepentingan kita sendiri.

Jangan pula kita sampai memiliki pemahaman yang keliru mengenai pentingnya menjalankan Amanat Agung, apalagi kalau kita masih pilih-pilih dimana dan bagaimana kita melayani, mencari mana yang paling mudah, paling enak, paling ringan, paling aman, paling sedikit potensi kesulitan atau tekanannya dan lain sebagainya.

Saya percaya setiap kita sudah diberikan panggilan sendiri-sendiri. Masing-masing dari kita sudah ada bagiannya. Tinggal kita mencari tahu apa yang menjadi panggilan kita dan lakukanlah dengan sungguh-sungguh. Dari pengalaman saya, semakin peka kita mendengar suara Tuhan, semakin banyak pula buah yang bisa kita hasilkan dari misi sebagai murid Kristus. Terus membangun hubungan yang kuat dan erat dengan Tuhan menjadi kuncinya, dan itu sangat kita butuhkan tidak saja dalam menjalankan tugas tapi juga dalam kehidupan kita sehari-hari.

Jangkaulah orang lain sebanyak-banyaknya, dan itu bukan berarti harus selalu menjadi pengkotbah, karena berbagai hal seperti memberi pertolongan, menunjukkan kepedulian, berbagi kesaksian atau bahkan memberi sedikit waktu saja bagi mereka untuk mendengarkan seringkali mampu menjadi sesuatu yang indah untuk mengenalkan bagaimana kasih Kristus mengalir melalui diri kita.

Berhentilah mementingkan diri sendiri karena itu menghambat kita untuk menjalankan Amanat Agung


No comments:

Menjalankan Amanat Agung (7)

 (sambungan) Semakin sulit orangnya maka pengorbanan yang diperlukan akan semakin besar, tapi lakukanlah dengan sukacita dengan didasari bel...