Wednesday, September 4, 2024

To Be Or Not To Be (5)

 (sambungan)


Kenyataannya, ada begitu banyak orang yang memilih ikut Yesus bukan karena didasari pertobatan tapi karena menginginkan banyak keuntungan-keuntungan pribadi yang sifatnya duniawi. Memilih ikut Yesus supaya sembuh, supaya tidak bangkrut, supaya untung besar, supaya laris, dan sebagainya. Maka ketika bukan itu yang terjadi, mereka pun segera kecewa, berbalik arah kembali ke kehidupan lama, atau malah menuduh dan menyalahkan Tuhan.

Tapi tidak demikian halnya dengan Paulus. Dia tahu bahwa apa yang menanti di depan sana adalah jauh lebih besar ketimbang penderitaan-penderitaan yang ia alami di dunia yang sifatnya sementara ini. Paulus mengarahkan pandangannya jauh ke depan, dan di saat yang sama ia terus berpegang dengan kepercayaan penuh kepada Kristus.

Beratkah penderitaannya? Tentu saja. Meski demikian, Paulus masih mampu berkata "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13).

Paulus tahu bahwa kasih karunia Allah itu sebenarnya cukup untuk dipakai menanggung beban penderitaan. Pencobaan-pencobaan yang kita alami pun tidak akan melebihi kekuatan kita sendiri. Tuhan pasti tahu sampai dimana kita sanggup bertahan, dan pada saat yang tepat ia pasti memberikan jalan keluar.

(bersambung)

No comments:

Menjalankan Amanat Agung (6)

 (sambungan) Paulus tidak menutup diri dan tidak berhenti melayani. Ia membuka rumahnya seluas-luasnya bagi semua orang tanpa terkecuali, me...