Thursday, October 31, 2024

Sukacita Kedua (4)

 (sambungan)

Akan hal ini, mari kita lihat sekali lagi peristiwa heroik sekaligus meragukan dari empat orang yang menggotong sahabat mereka yang lumpuh untuk bertemu dengan Tuhan. Semoga teman-teman belum bosan melihat lagi kisah ini, karena ada sisi lain yang rasanya jarang diulas dan ini berasal dari perenungan saya.

Kisah ini setidaknya tertulis dalam Injil Matius, Markus dan Lukas. Saat itu Yesus tengah berada di Kapernaum. Mendengar Yesus ada di sana, orang pun datang berkerumun. Yesus pun mulai mengajar. Injil Lukas mencatat bahwa bukan hanya rakyat yang datang, tapi ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat juga yang turut mendengarkan. Mereka ini datang dari semua desa di Galilea, Yudea dan Yerusalem. (ay 17). Masih di ayat yang sama dikatakan bahwa "kuasa Tuhan menyertai Yesus sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit."

Lalu terjadilah kisah heroik dan mengharukan itu. Datanglah seorang lumpuh yang digotong oleh beberapa temannya. Berapa orang yang menggotong? Injil Markus menyebutkan berapa jumlahnya, yaitu empat orang (2:3).

Tapi ternyata yang terjadi tidaklah semudah itu. Mereka tidak dapat langsung bertemu Yesus karena ayat sebelumnya mengatakan disana sudah tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Dan yang terjadi selanjutnya menunjukkan bagaimana determinasi yang dimiliki oleh keempat orang ini demi menolong sahabat mereka yang lumpuh.

"Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus." (Lukas 5:19).

(bersambung)

No comments:

Collective Faith (4)

 (sambungan) Saling tolong menolong, saling menjaga, saling mengingatkan dan saling-saling yang baik lainnya sesungguhnya merupakan sebuah k...