Monday, November 25, 2024

Menjadi Anggur Yang Baik (4)

 (sambungan)


Dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran penting: seperti apakah kita saat ini? Apakah kita masih seperti air biasa, atau air yang sedang dalam proses pemurnian, atau sudah menjadi anggur yang baik? Seperti halnya Yesus sanggup mengubah air menjadi anggur, Dia sanggup mengubah kita yang "biasa-biasa" saja untuk menjadi anggur yang baik yang bisa memberkati, membawa sukacita bagi banyak orang.

Lebih lanjut, kita juga bisa melihat bahwa awalnya tempayan-tempayan itu disuruh Yesus sendiri untuk diisi dengan air. Bagian ini mengacu pada pentingnya kita mengisi diri kita secara teratur dengan firman Tuhan yang hidup. Firman Tuhan sungguh penting dalam hidup kita, "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." (Ibrani 4:12).

Dan jangan lupa sebelum air diperintahkan Yesus untuk masuk ke tempayan, ada sebuah pesan penting yang disampaikan Maria, ibu Yesus. "Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" (ay 5).

Dari sini kita bisa belajar bahwa ketaatan pada Yesus menjadi kunci utama pula. Jadi secara singkat kita bisa melihat bahwa apabila kita manusia berada di tangan Yesus, taat kepadaNya dan kemudian mengisi diri kita dengan firman Tuhan, maka kita bisa diubahkan untuk menjadi anggur (berkat) bagi orang lain.

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (5)

 (sambungan) Seringkali proses pengubahan ini seringkali tidak menyenangkan. Ada kalanya kita harus mengalami berbagai hal berat dan menyaki...