Saturday, November 30, 2024

Pahlawan Pemanah (4)

 (sambungan)

Kata-katanya itu muncul tiba-tiba, dan sempat membuat saya terharu. Di satu sisi saya dan istri merasa bersyukur bahwa ia bisa merasakan kasih sayang dan perhatian dari kami dan puas dengan itu, di sisi lain saya pun bisa melihat bagaimana ia sudah mampu melihat kasih sayang Tuhan atas diri dan hidupnya di usia masih sangat belia. Pastinya saya tidak akan pernah berhenti mendidik dan mengarahkannya agar hidup sesuai kebenaran dan terus membimbingnya untuk tetap ingat bahwa Tuhan akan selalu ada dan mengasihinya secara luar biasa.

Kita bisa melihat bahwa sesungguhnya peran orang tua terhadap masa depan anaknya sangatlah krusial. Benar, jika kita melihat ayat sebelumnya Tuhan sudah mengingatkan bahwa anak adalah milik pusaka, pemberian atau anugerah dari Tuhan (ay 3). Tetapi ingatlah bahwa kita yang dititipkan punya tanggungjawab besar untuk mengarahkan mereka menghadapi arus dunia yang penuh dengan kesesatan.

Siapa anak-anak kita kelak akan sangat tergantung dari bagaimana kita mengarahkannya, apakah kita sudah menjadi sosok pahlawan (warrior) seperti yang diinginkan Tuhan atau membiarkan mereka terseret arus dan menjadi orang-orang yang tidak berdampak atau malah mengganggu lingkungan.

Buat saya, peran orang tua yang disimbolkan bagai pahlawan yang berjuang dengan panah ini sangatlah menarik karena bisa mengilustrasikan koneksi orang tua dan anak beserta peran didalamnya secara tepat. Agar anda bisa menjadi pemanah ulung yang bisa membawa harum nama bangsa, anda butuh persiapan dan latihan yang matang. Mari kita lihat satu persatu dan kaitannya dengan peran orang tua ini.

1. Persiapkan tali busur, busur dan anak panah yang kuat

(bersambung)

No comments:

Pahlawan Pemanah (5)

 (sambungan) 1. Persiapkan tali busur, busur dan anak panah yang kuat Seorang pemanah harus memperhatikan peralatan yang mereka pergunakan, ...