Friday, December 20, 2024

Merenungkan Makna Natal (2)

 (sambungan)

So for them, Christmas is just a celebration of the season. A lifestyle, a party. Sesuatu yang sudah menjadi tradisi atau kebiasaan, that's it. Mereka saling mengucapkan selamat Natal atau Merry Christmas, tapi sama sekali tidak mempedulikan Sosok yang dirayakan. Apalagi secara khusus mengucap syukur atas kelahiran Kristus dalam misiNya untuk menyelamatkan kita semua dan mengambil komitmen untuk terus bertumbuh menjadi semakin seperti Yesus. Wah, itu tampaknya sudah terlalu jauh bagi mereka.

Ketika hubungan antar sesama manusia terasa begitu membahagiakan saat merayakan Natal, bagaimana dengan hubungan dengan Tuhan? Saat pestanya dinikmati, suasana semaraknya menyenangkan hati, bukankah makin lama manusia makin kehilangan makna Natal yang sebenarnya? Itu sama saja seperti ada orang yang ulang tahun kemudian membuat perayaan, lantas banyak orang datang dan menikmati sajian sepuasnya tapi tidak mengucapkan apa-apa kepada yang ulang tahun. Bahkan mereka tidak tahu dan tidak peduli siapa yang sudah menyediakan semua itu secara berkelimpahan.

Kalau ini dilakukan oleh orang percaya yang katanya beriman pada Kristus, bukankah itu adalah hal yang menyedihkan? Saat Tuhan sudah memberi kasih karunia dan anugerahNya secara luar biasa, dan yang terbesar justru kita rayakan di hari Natal, tapi kita tidak mengetahui esensinya dan tidak peduli kepada sosok Kristus, sentral dari perayaan ini. Pergeseran makna Natal terus terjadi. yang dipentingkan adalah pesta dan kemeriahan, makin mewah makin bagus, pujian dari orang yang diundang sangat penting bagi kita, tapi kita semakin jarang merenungkan apa yang sebenarnya dirayakan lewat Natal.

Apa sebenarnya makna atau esensi dari Natal? Buat saya, Natal adalah pengingat akan kelahiran atau turunnya Allah ke dunia untuk sebuah misi yang teramat penting bagi kita manusia sebagai sebuah bentuk anugerahNya yang begitu besar. Dikatakan anugerah adalah karena itu adalah pemberian bukan atas balasa jasa melainkan atas dasar kasih untuk kita yang sebenarnya tidak layak menerimanya.

(bersambung)

No comments:

Merenungkan Makna Natal (3)

 (sambungan) Mari kita baca dan renungkan ayat-ayat berikut. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaru...