Tuesday, December 24, 2024

Merenungkan Makna Natal (6)

 (sambungan)

Selanjutnya mari kita lihat ayat berikutnya. Dalam Roma 15:1-6 kita bisa melihat gambaran prinsip hidup sebagai seorang Kristen yang seharusnya terhadap sesama kita. "Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri." (Roma 15:1)

Kita tidak boleh mementingkan kepentingan diri sendiri, menyenangkan diri sendiri saja dan menutup mata dari kesulitan-kesulitan yang tengah menimpa saudara-saudara kita. Apalagi kalau kita kemudian mengorbankan hak orang lain demi kepentingan atau kesenangan diri sendiri.

Apa yang harus kita lakukan adalah: "Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya." (ay 2). Lebih dari apa yang menyenangkan diri kita pribadi, kita harus bisa mengesampingkannya demi mencari apa yang bisa menyenangkan sesama kita, apa yang bisa kita buat untuk menolong atau meringankan beban mereka. Tidak sebatas memberi kesenangan saja karena itu bisa mengarah kepada pemberian-pemberian yang tidak mendidik atau malah menyesatkan, tapi Firman Tuhan berkata bahwa kita wajib membantu untuk kebaikan mereka.

Demikianlah keteladanan yang kita peroleh dari Kristus. "Karena Kristus juga tidak mencari kesenanganNya sendiri." (Ay 3). Jauh dari kesenangan atau kenyamanan, Yesus menghabiskan waktu demi orang lain, lalu Dia pun rela menderita menanggung siksaan luar biasa keji hingga akhirnya mati di kayu salib. Tanpa itu, entah apa nasib kita hari ini. Penebusan dan pemulihan hubungan dengan Allah yang lama terputus akibat dosa diberikan pada kita lewat kematian dan kebangkitanNya. Jadi kita bisa melihat betapa besarnya kepedulian Kristus terhadap manusia lebih dari kepentingan diriNya sendiri.

(bersambung)

No comments:

Merenungkan Makna Natal (9)

 (sambungan) Lalu kita harus menyerahkan atau menundukkan pikiran dan perasaan kita agar selaras dengan pikiran dan perasaan Yesus. We think...