Saturday, December 14, 2024

Mulanya Hanya Coba-Coba (2)

 (sambungan)

Saya sempat melayani di lembaga pemasyarakatan wanita, dan mendengar berbagai kisah mereka disana. Ada banyak sekali yang harus mendekam di sana untuk waktu yang lama akibat bersentuhan dengan obat-obat terlarang. Ada yang memang pemakai, ada pengedar, ada pula yang tertipu akibat salah gaul. Sedih kalau melihat berapa lama lagi mereka harus berada di sana, apalagi yang jadi korban ditipu atau dijebak, tapi itulah bahayanya kalau kita sampai salah dalam memilih pergaulan.

Pergaulan yang salah bisa merusak seseorang. Tadinya orang itu hidup baik, tetapi ketika masuk ke dalam lingkungan pergaulan yang salah mereka terjerumus ikut-ikutan masuk ke dalam dosa. Mungkin mulanya bisa berkata tidak, tapi lama kelamaan tidak kuasa menolak sehingga dosa pun dilakukan.

"Ah, cuma sekali ini saja, tidak apa-apa." begitu mungkin pikiran yang muncul. Toleransi atas dosa mulai diberikan, dan yang terjadi selanjutnya, orang yang tadinya baik bisa berubah menjadi orang-orang yang tidak lagi peka terhadap pelanggaran ketetapan Tuhan.

Hidup di dunia yang penuh dengan keinginan-keinginan daging yang dipercaya sebagai hal yang membahagiakan oleh orang-orang yang tidak takut akan Tuhan tidaklah mudah. Orang-orang ini akan berusaha menarik kita. Mereka ada di sekitar kita dan akan terus menawarkan sesuatu yang sepintas mungkin saja terlihat menyenangkan dan nikmat, tetapi ada banyak dosa yang mengintip di baliknya. Kalau tidak hati-hati kita bisa terjerumus ke dalamnya dan akibatnya mau tidak mau harus siap menanggung konsekuensinya.

(bersambung)

No comments:

Merenungkan Makna Natal (3)

 (sambungan) Mari kita baca dan renungkan ayat-ayat berikut. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaru...