(sambungan)
"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23).
His mercy, loving kindness and blessings are new every morning. That's the way He greets us everytime we wake up.
Begitulah cara Tuhan menyapa kita setiap kali kita bangun di pagi hari. Kalau kita merenungkan hal ini, bukankah itu luar biasa? Tuhan menganggap penting rahmat-rahmat, berkat-berkat baru untuk dicurahkan kepada kita. Tuhan berkomitmen untuk selalu melimpahi kita dengan sesuatu yang segar dan baru, bukan sisa-sisa, bukan sesuatu yang kadaluarsa. Dia selalu memberkati kita dengan segala yang terbaik. Dan Dia akan selalu memastikan agar hal itu turun atas kita.
Masalahnya, sejauh mana kita sadar akan hal itu? Kita malah suka menganggap Tuhan tidak tanggap terhadap diri kita, seolah Tuhan senang melihat kita susah berlama-lama. Kita bahkan sering lupa untuk mengucap syukur dan berterimakasih setiap kita bangun pagi dan lebih memilih untuk langsung sibuk-sibuk, bersiap menghadapi aktivitas yang menanti tanpa peduli untuk menyapaNya. Padahal Tuhan siap memberkati kita dengan penuh sukacita untuk memulai hari dan melakukan yang terbaik hari ini.
Anda bisa membuka Mazmur 103 saja untuk mengintip segala kebaikan Tuhan yang Dia janjikan dan sediakan bagi kita. Dia menjanjikan:
- pengampunan dosa (ay 3)
- kesembuhan (3)
- penebusan (4)
- penobatan dengan mahkota kasih setia dan rahmat (4)
- pemenuhan kebutuhan kita dengan hal-hal yang baik sehingga kita awet muda seperti burung rajawali (ay 5).
- keadilan dan hukum bagi orang tertindas
- kemerdekaan bagi kita (ay 6)
- menyatakan rencanaNya atau jalan-jalanNya (ay 7)
- menyatakan diriNya sebagai penyayang, pengasih, panjang sabar dan punya kasih setia berlimpah (ay 8)
dan sebagainya.
(bersambung)
Saturday, January 4, 2025
Tahun Baru, Rahmat Baru (3)
Friday, January 3, 2025
Tahun Baru, Rahmat Baru (2)
(sambungan)
Kalau kita suka dengan hal-hal baru, alangkah menarik jika kita menyadari bahwa Tuhan pun suka dengan hal-hal baru. Lihatlah apa kata Pemazmur berikut ini:
"Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!" (Mazmur 96:1).
Tuhan menyukai puji-pujian yang baru dari kita, bukan hanya yang itu-itu saja dari tahun ke tahun. Tuhan merindukan hubungan yang terus diperbaharui menjadi lebih dalam lagi, Tuhan menantikan perubahan sikap kita ke arah yang lebih baik dan semakin seperti Yesus. Tuhan menyukai proses kita menuju kedewasaan, kebijaksanaan dan kerohanian yang lebih tinggi.
Tuhan tidak mau kita terus menerus menjadi manusia yang tercemar dalam dosa sejak lahir, maka Dia pun memberikan kesempatan buat kita menjadi ciptaan baru dalam Kristus. "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17). Jadi kalau saya membuka renungan ini dengan intro roti, kita diminta untuk membuang "ragi yang lama" supaya bisa menjadi "adonan yang baru." (1 Korintus 5:7).
Menariknya, dan pujilah Tuhan untuk ini, Tuhan bahkan sudah menyatakan bahwa Dia memberi kita rahmatNya yang baru. Bukan sekali-kali, bukan hanya setahun sekali, sebulan sekali atau seminggu sekali, tetapi setiap pagi.
"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23).
His mercy, loving kindness and blessings are new every morning. That's the way He greets us everytime we wake up.
(bersambung)
Thursday, January 2, 2025
Tahun Baru, Rahmat Baru (1)
Ayat bacaan: Ratapan 3:22-23
========================
"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!"
Kalau mau membeli roti, saya biasanya mencari roti yang paling fresh, alias paling lama tanggal expirednya. Kalau jatuh tanggal kadaluarsanya lebih lama, maka itu artinya rotinya lebih baru. Selain melihat tanggal, saya biasanya juga bisa lewat memencet rotinya sedikit. Roti yang baru biasanya lebih lembut dari roti yang sudah bermalam atau lebih. Selain rotinya akan tahan lebih lama, roti pun lebih enak saat dimakan karena lebih lembut.
Seperti apa tahun kemarin buat anda? Puji Tuhan jika tahun lalu merupakan tahun yang baik buat anda, tapi bagi saya tahun 2024 adalah tahun yang berat. Tekanan dan beban datang silih berganti hampir dari setiap penjuru, terkadang datangnya pun berbarengan, menerpa begitu banyak aspek dalam hidup saya. Tahun yang sama sekali jauh dari mudah, tahun penuh ujian, tahun yang mungkin jadi yang terberat dalam hidup saya.
Sudah tahun politik, dimana seperti biasa para elit akan menjadikan rakyat sebagai arena untuk bermain dan dipermainkan demi ambisi mereka, peperangan terjadi dimana-mana, gagal panen akibat cuaca buruk, dan dampak pandemi berkepanjangan dari tahun-tahun sebelumnya membuat semuanya sulit. Jangankan memperoleh pendapatan baik, sekedar bertahan pun sudah sulitnya bukan main.
Ada begitu banyak hal yang menjadi catatan dan pelajaran buat saya di tahun kemarin. Saya berharap semoga tahun ini kondisi bisa menjadi lebih baik buat saya dan keluarga. Tapi satu hal yang pasti, saya tahu bahwa untuk setiap hari yang baru, termasuk tahun yang baru, akan ada peluang atau kesempatan baru, dimana di dalamnya rahmat Tuhan yang selalu baru akan tetap turun atas kita.
Kita menyukai hal-hal baru. Kita menanti film baru, lagu baru, tempat-tempat baru, kesuksesan, peningkatan dan pencapaian baru, bahkan hubungan kita pun akan terasa membosankan kalau hanya begitu-begitu saja tanpa adanya kejutan dan hal-hal baru yang dilakukan bersama. Tantangan-tantangan baru mampu membuat banyak orang bersemangat, karena disana mereka akan belajar hal baru dan menggapai keberhasilan yang baru pula.
(bersambung)
Wednesday, January 1, 2025
Bebas Dari Dosa (5)
(sambungan)
Kerelaan Tuhan untuk mengampuni dosa-dosa kita pun tergambar lewat Tuhan Yesus.Tuhan Yesus sendiri menyatakan secara langsung bahwa Dia adalah sahabat dari orang berdosa (Lukas 7:34). Dia datang untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Itu luar biasa dan jelas merupakan bukti bahwa Tuhan akan selalu siap memberi pengampunan. Tuhan siap kapan saja untuk membuang tumpukan batu dosa kita sejauh mungkin dengan cepat dan tidak lagi mengingatnya.
Tapi ingat, semua tergantung diri kita. Tergantung dari keputusan kita, tergantung dari kemauan kita, tergantung dari keseriusan kita, tergantung dari komitmen kita untuk bertobat dan berubah. Kalau itu yang menjadi keputusan kita, jangan pernah ragu akan pengampunan dari Tuhan, tak peduli sebesar apapun batu dosa yang pernah membelenggu kita. Jangan sampai kita terus membiarkan si jahat mendakwa kita dan membuat kita berpikir seolah-olah kita sudah terlalu terlambat untuk diampuni. No, it's never like that. Begitu kita bertobat, seketika itu pula Tuhan mengampuni.
Mumpung kita berada di awal tahun yang baru, pertobatan menyeluruh dan sungguh-sungguh atas dosa apapun yang masih membelenggu akan sangat baik untuk dijadikan resolusi tahun baru atau new year resolution. Jika ada diantara teman-teman yang bergumul akan hal ini, jangan tunda lagi dan ambil keputusan sekarang juga. Tuhan menanti anda dan membuka tangan lebar-lebar siap menyambut anda.
Selamat Tahun Baru, semoga , berkat dan sukacita Tuhan menyertai kita semua di sepanjang tahun ini.
Tidak sulit bagi Tuhan untuk mengangkut tumpukan batu dosa kita dan membuangnya jauh-jauh, yang sulit adalah kesediaan kita untuk berbalik padaNya
Tahun Baru, Rahmat Baru (3)
(sambungan) "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Rata...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...