Wednesday, January 15, 2025

Kreasi (1)

 Ayat bacaan: Yesaya 64:8
======================
"Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu."


Sejak di usia 3 tahun anak saya sudah mulai saya ajarkan untuk bermain kreatif. Mulanya ia saya ajar untuk membuat orang-orangan dari kertas. Saya yang menggambar dan mewarnai, dia menggunting dan menempel ke karton supaya lebih kokoh. Tentu saja di awal-awal hasil guntingannya jauh dari rapi. Ada yang tidak sengaja tergunting, ada yg menyisa jauh di luar gambar. Tapi tidak apa-apa, yang penting ia punya cakrawala berpikir kreatif untuk mulai membuat sesuatu. Belakangan ia yang mewarnai, dan namanya anak kecil, hasil warnanya pun acak-acakan.

Kalau misalnya orang-orangannya sobek, ia pun tahu bagaimana memperbaikinya dengan menggunakan selotip, begitu juga kalau ada bagian yang lepas, maka ia menempelnya lagi menggunakan lem. Karena ia termasuk telaten menjaga orang-orangannya, sampai sekarang semuanya masih awet dan masih sering kami pakai untuk main bersama. Lalu ia saya bimbing untuk membuat banyak hal dengan menggunakan bahan-bahan murah dan sederhana, misalnya piring kertas, botol plastik, sedotan, benang, karton dan sebagainya.

Sekarang di usia 5 tahun dia punya banyak ide dan kreasi yang sudah bisa ia kerjakan sendiri. Kemarin saya sempat kaget karena ia membuat aquarium sendiri menggunakan kotak bekas mainan Barbienya. Ia memakai bagian dari plastik karena menurutnya aquarium itu harus transparan alias ikan beserta hiasannya bisa dilihat dari luar. Lalu ia menambahkan beberapa blocks miliknya yang ia rasa bisa seperti batu-batu karang, dan rumput plastik mainannya sebagai rumput laut. Ia menaruh beberapa mainan ikannya disana, dan senter kecil supaya terlihat terang.

Saya sangat bangga melihat ide dan kreasinya. Menurut saya dia sudah termasuk maju diantara rata-rata anak-anak seusianya. Ia pun sangat senang menggambar. Banyak lukisan karyanya yang saya tempel di toko untuk menemani saya dalam melayani pembeli.

(bersambung)

Tuesday, January 14, 2025

Belenggu Masa Lalu (7)

 (sambungan)

Lihatlah ayat berikut ini yang baru saja saya pakai sebagai tema renungan sebelumnya.

 "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23).

Apa yang disediakan Tuhan adalah berkat yang tiada habisnya dan selalu baru setiap pagi. Jika demikian, untuk apa kita terus mengingat-ingat masa lalu? Bukankah artinya sangat ironis jika kita masih saja terkubur dalam masalah di waktu lalu, padahal Tuhan mencurahkan rahmatNya yang baru setiap pagi?

Tuhan menyediakan pengharapan baru bagi kita yang telah ada di dalam Kristus. "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."(2 Korintus 5:17). In Christ, we are the new creation. Semua telah ditebus Kristus dengan lunas di atas kayu salib. Dan kita sekarang bisa menatap hari depan yang cerah, penuh pengharapan dari Tuhan.

Tidak ada lagi belenggu masa lalu, kecuali kita yang mengijinkan dan menginginkan trauma masa lalu itu untuk terus hadir bersama kita, menghambat kita untuk bertumbuh dan maju. Adalah baik menjadikan masa lalu sebagai pelajaran dan pengalaman untuk mencapai sesuatu yang lebih baik lagi kedepannya sesuai dengan rencana Tuhan atas diri kita. Tapi jangan sampai masa lalu menjadi penghalang atau penghambat bagi kita untuk bisa memperoleh semua itu.

Jika ada diantara teman-teman yang masih mengalami masalah dengan masa lalu anda, hari ini juga, bebaskan diri anda dari belenggu masa lalu. Stop looking back to the past, it's time to move forward. Let's move on with all hope, faith and glory, with God by our side!

Leave the past where it belongs. Don't look back when you know you shouldn't

Monday, January 13, 2025

Belenggu Masa Lalu (6)

 (sambungan)

Yesus mengingatkan hal yang sama. Mari kita lihat kisah mengenai seseorang yang mau mengikuti Yesus namun memilih untuk berlama-lama. "Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."(Lukas 9:61). Apa jawab Yesus? "Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."(ay 62).

Tuhan rindu setiap kita untuk maju. Dia rindu untuk mencurahkan berkat-berkatNya, namun bayang-bayang masa lalu kerap membuat kita selalu menoleh ke belakang, dan dengan demikian gagal mencapai janji-janji Tuhan.

Surat Paulus kepada jemaat di Filipi juga sempat berbicara mengenai hal yang sama. Sepertinya Paulus menyadari tendensi manusia untuk selalu berada dalam bayang-bayang masa lalunya, hingga ia merasa perlu untuk mengingatkan. "Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Filipi 3:13-14).

Lewat yang ia tulis dalam suratnya, Paulus memberi contoh, bahwa walaupun dia telah melayani Tuhan, dia tetap harus fokus untuk melupakan segala masa lalunya, seburuk apapun, dan fokus pada tujuan yang hendak dicapai di depan. Kita tidak akan bisa maju jika selalu berada dalam belenggu masa lalu kita yang kelam. Kita perlu benar-benar mengerti bahwa Tuhan begitu mengasihi kita. Dia tidak mau kita hidup terikat dalam dosa, problema kehidupan dan hal traumatis di masa lalu.

Apa buktinya? Coba pikirkan hal sederhana saja. Jika Tuhan tidak perduli, untuk apa Tuhan repot-repot menganugrahkan Kristus, AnakNya yang tunggal untuk memerdekakan kita dari segala dosa, kutuk dan kuk perhambaan warisan masa lalu? Menyadari itu, berhentilah menoleh ke belakang, dan raihlah janji-janji Tuhan, yang penuh rancangan damai sejahtera, hidup yang berkelimpahan dan penuh berkat.

(bersambung)

Sunday, January 12, 2025

Belenggu Masa Lalu (5)

 (sambungan)

Mereka menjadi sulit maju, karena mereka terikat dengan hal-hal traumatis yang pernah terjadi. Atau masa lalu yang terlanjur terlalu nyaman, dan itu membuat mereka menjadi terlalu malas atau takut untuk bergerak melakukan sesuatu secara nyata. Ada yang jadi statis, tidak bertumbuh, tidak berkembang, jalan di tempat, tidak sedikit pula yang akhirnya  malah terperosok semakin dalam.

Sekali lagi, istri Lot sebenarnya ada dalam rencana Tuhan untuk diselamatkan, namun ia memilih untuk menoleh ke belakang. Sebuah pilihan yang membawa konsekuensi fatal, ia berubah seketika menjadi tiang garam. Ketidaktaatan dan terbelenggu masa lalu ternyata mampu membinasakan.

Kesempatan diberikan Tuhan lebih dari cukup, tetapi kita tidak boleh buang waktu karena waktu itu terbatas. Kita harus segera melangkah maju, sekarang juga. We have to start moving forward, we really have to do it now. Sadarilah bahwa iblis sang pendakwa akan selalu menuduh anda dengan menggunakan segala hal di masa lalu untuk memperlambat anda, menghentikan anda, bahkan memundurkan anda ke belakang.

Iblis akan menggunakan segala daya upaya untuk menghambat keberhasilan anda menerima berkat dari Tuhan, memenuhi rencana Tuhan dan menggagalkan anugerah keselamatan kekal yang sudah diberikan Yesus lewat pengorbananNya di atas kayu salib.

Iblis sangat tidak suka jika anda maju dan berhasil. Iblis sangat tidak suka jika anda bisa lepas dari pengaruh buruk di masa lalu dan menjadi manusia ciptaan baru. Iblis ingin anda terus menerus jatuh ke dalam jerat dosa di masa lalu yang sama, dan terus terpuruk semakin dalam. Kalau kita sadar akan hal ini, seharusnya kita punya cukup alasan untuk bisa menghindari dan lepas darinya.

(bersambung)

Saturday, January 11, 2025

Belenggu Masa Lalu (4)

 (sambungan)

Saya pikir itu sudah sangat jelas. All you have to do is keep moving forward, never look back. Tapi sepertinya istri Lot berat meninggalkan segala kenyamanan dan kemewahan di kota Sodom. Ia mungkin berat meninggalkan harta, ternak dan segala kehidupannya.

Dan yang terjadi selanjutnya sangat fatal. "Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam." (ay 26).  

Dari bagian kisah ini kita bisa melihat bahwa istri Lot sebenarnya turut berada dalam rencana penyelamatan Tuhan. Sebagai kerabat dari Abraham, Allah menaruh belas kasih ingin meluputkan mereka sekeluarga dari pemusnahan mengerikan lewat hujan belerang dan api. Tapi sayangnya istri Lot tidak taat terhadap perintah Tuhan. Meski sudah mendapat belas kasih, ia ternyata masih terbelenggu dengan apa yang ada di belakangnya, yang bagaikan rantai membuatnya tidak bisa melangkah maju menatap hari depan yang baru. Ia memilih untuk berhenti berjalan dan menoleh ke belakang. Akibatnya, ia pun berubah menjadi tiang garam.

Sekarang mari kita fokus kepada kata "menoleh ke belakang". Menoleh ke belakang maksudnya adalah dikuasai masa lalu, dihantui berbagai hal traumatis, kegagalan atau timbunan dosa-dosa di masa lalu. Ada juga orang yang mengalami kepahitan akibat disakiti orang terdekat, kejadian-kejadian buruk dalam berbagai hal, yang begitu berat, sedemikian rupa sehingga mereka yang mengalami ini menjadi terus terikat dengan bayang-bayang masa lalunya.

(bersambung)

Friday, January 10, 2025

Belenggu Masa Lalu (3)

 (sambungan)


"Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya: "Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini." (Kejadian 19:15).

Keadaan sudah begitu genting. Pesan Tuhan sudah datang dan Lot sekeluarga ternyata mendapat belas kasih Tuhan yang ingin mereka sekeluarga selamat.

Kalau anda ada di posisi Lot, saya yakin anda akan segera bergegas buru-buru pergi dari sana sebelum anda ikut jadi korban. Bukankah begitu seharusnya? Tapi keluarga Lot ini ternyata masih bisa berlambat-lambat. Ayat selanjutnya berkata:

"Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana." (ay 16).

Tuhan sampai-sampai merasa perlu untuk mengutus malaikatNya untuk menyelamatkan mereka karena respon mereka lambat.

Ketika mereka sampai di luar gerbang kota, malaikat berkata: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap." (ay 17).
Perhatikanlah ayat ini. Salah satu malaikat sudah memberitahukan kunci agar tidak ikut binasa, yaitu jangan menoleh ke belakang, jangan berhenti dimanapun.

(bersambung)

Thursday, January 9, 2025

Belenggu Masa Lalu (2)

 (sambungan)

Mencoba membantunya butuh usaha dan proses yang cukup berat. Saya bisa mengibaratkan seperti membangun rumah-rumahan dari kartu. Sudah susah payah disusun, sedikit saja tertiup angin semua langsung hancur berantakan. Ada kalanya saya berhasil membuatnya lebih baik, tapi tidak jarang pula ia kembali lagi ke karakternya. Sudah lebih dari 3 tahun saya berusaha, dan sampai saat ini saya masih terus mencoba. Saya tidak mau menyerah, karena saya ingin teman saya ini bisa hidup dengan tenang, bahagia dan damai di sisa hidupnya.

Salah satu penyebab orang sulit maju atau untuk bangkit dari kegagalan adalah karena mereka terikat oleh masa lalu mereka. Mereka ingin maju, mereka ingin bisa berlari, tapi seolah ada rantai yang mengikat kaki mereka sehingga mereka tidak kunjung bisa melakukannya. Rantai yang diikat pada batu besar bertuliskan 'masa lalu', itulah yang menghambat gerak langkah mereka. Terkadang karena sudah berlarut-larut, banyak orang yang sudah menyerah dan memilih untuk terus terpasung dalam jerat masa lalu mereka.

Akan hal ini, ada sebuah kisah menarik yang bisa dijadikan bahan pelajaran yaitu tentang kisah Sodom dan Gomora. Dalam kisah ini kita tahu bahwa atas kejahatan yang sudah keterlaluan kedurjanaannya, Tuhan memutuskan untuk memusnahkan kedua kota ini. Lalu menjelang subuh, Lot didatangi dua malaikat yang menyampaikan pesan Tuhan agar ia dan keluarga segera bergegas keluar supaya tidak ikut musnah bersama seisi kota.

Ayatnya berbunyi seperti ini:

"Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya: "Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini." (Kejadian 19:15).

(bersambung)

Wednesday, January 8, 2025

Belenggu Masa Lalu (1)

 Ayat bacaan: Kejadian 19:26
=====================
"Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam."


Saya sudah pernah bertemu dengan banyak orang yang sebenarnya punya potensi dan kemampuan besar untuk sukses , tapi nyatanya mereka tidak kunjung bertumbuh dalam hidupnya. Mereka sulit sekali untuk maju, melempem, dan seringkali itu sudah bagus ketimbang malah merosot, apalagi kalau mau berbicara menghasilkan buah-buah yang bisa dinikmati banyak orang. Padahal rata-rata mereka itu berbakat, pintar, bertalenta, punya kemampuan, pemikiran bagus, ide-ide cemerlang, kesehatan, tenaga, dan lain-lain, tapi anehnya, semua itu mentah pada saat seharusnya bisa mulai dieksekusi.

Selidik punya selidik, masalahnya ternyata rata-rata ada pada pengalaman masa lalu mereka. Terbelenggu oleh trauma atau pengalaman buruk yang pernah dialami di masa lalu.

Saya beri satu contoh saja, yaitu salah satu teman dekat saya. Ia sangat pintar, orangnya sebenarnya baik hati, tapi emosinya sangat labil. Ia bisa sangat baik, tapi bisa jadi sangat kasar. Seringkali ia mengalami anxiety attack atau serangan cemas pada tengah malam saat tidur, sehingga ia butuh obat penenang untuk bisa mengatasinya. Cepat tersinggung dan tidak percaya diri, sulit percaya pada orang lain, cenderung bersifat keras yang ternyata merupakan sistem pertahanannya untuk melindungi dirinya dari dunia dan orang-orang sekitar. Butuh waktu cukup lama bagi saya untuk bisa masuk ke dalam kehidupannya agar bisa membantunya untuk bisa menjadi lebih baik. Kenapa saya memilih untuk mau repot-repot? Karena saya melihat potensi luar biasa di dalam dirinya, dan seperti yang saya sudah sebutkan, ia sebenarnya orang yang sangat baik hatinya.

Setelah ia bisa terbuka pada saya, barulah saya mendapati kalau semua itu berhubungan dengan masa lalunya. Ia kerap dibanding-bandingkan dengan adiknya, dan sifatnya yang sedikit bandel di masa kecil ternyata membuatnya sering dipersalahkan, dimarahi, dihukum dan itu semua mendatangkan trauma di alam bawah sadarnya. Sempat terpengaruh obat-obat terlarang pada saat ia mencoba membangun karir di musik, dan itu hampir menghilangkan nyawanya. Semua ini ternyata masih berdampak dan mendatangkan banyak masalah hingga dewasa.

(bersambung)

Tuesday, January 7, 2025

Tahun Baru, Rahmat Baru (6)

 (sambungan)

Seperti apa tahun 2024 buat anda? Mungkin ada yang merasa tahun ini tidak terlalu baik, atau malah buruk?

Dengarlah, Tuhan menyediakan yang baru bagi anda. Tuhan membuka peluang-peluang baru, kesempatan baru di tahun yang baru. Ada peluang baru bagi usaha anda, ada kesempatan baru bagi kesembuhan anda, ada kesempatan baru bagi hidup anda, hubungan anda, dan sebagainya, menuju kepada yang lebih baik. Ada sukacita yang baru, ada berkat-berkat baru, ada jalan-jalan baru.

Kenapa demikian? Karena rahmatNya atas anda dan saya akan selalu turun, baru setiap pagi.

Bagi anda yang menganggap tahun 2024 sebagai tahun yang baik setidaknya menjanjikan, Tuhan pun menyediakan rahmatNya yang baru bagi anda. Apapun yang anda rasakan di tahun 2024, semuanya merupakan bagian dari keberhasilan baru yang menanti di depan sana.

Karenanya bersukacitalah dalam menyambut tahun yang baru, jalanilah dengan penuh semangat dan harapan baru. Ada Tuhan dengan rahmatNya yang baru disana, dan Dia akan selalu berjalan bersama anda dalam setiap langkah.

Let's make this year our year!

Tahun baru, rahmat baru, harapan baru

Monday, January 6, 2025

Tahun Baru, Rahmat Baru (5)

 (sambungan)

"Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32).

Ayat ini dengan sangat jelas menggambarkan betapa besar kerinduan Allah untuk selalu memberikan yang terbaik pada kita. Bahkan dengan kedatangan Kristus, kita dimungkinkan untuk mengalami pemulihan hubungan dengan Tuhan, mengalami penebusan dan dilayakkan untuk menerima berkat keselamatan, menikmati hadiratNya hari ini, merasakan kedekatan dan kasihNya yang begitu teduh secara langsung, tidak lagi harus lewat perantara seperti di masa Perjanjian Lama.

Kita bukan lagi yang lama tetapi sudah menjadi ciptaan baru, diberi rahmat yang baru setiap pagi berdasarkan kasih setia Tuhan pada kita. Apakah kita mau mensyukuri hal itu dan mengimaninya dengan hidup sebagai sosok yang sudah diperbaharui, atau kita memilih untuk terus terikat pada berbagai kebiasaan buruk di masa lalu, terbelenggu pengalaman-pengalaman pahit di waktu lalu dan tidak juga ingat untuk mengucap syukur kepadaNya? Apakah kita mau memakai dan memaksimalkan rahmat-rahmat yang baru dari Tuhan setiap pagi atau melupakannya saja?

Semua itu pilihan kita. Satu hal pasti, apa yang disediakan Tuhan sesungguhnya baru dan segar, dan itu hadir setiap pagi.

Memasuki Tahun yang baru,  mari kenali Tuhan lebih lagi. Semakin kita mengenalNya, semakin kita mengetahui kasih dan rancanganNya buat kita, semakin kita terkagum-kagum dibuatNya. Firman Tuhan yang disampaikan kepada Hosea berkata "Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi." (Hosea 6:3).

(bersambung)

Sunday, January 5, 2025

Tahun Baru, Rahmat Baru (4)

(sambungan)


Baru dari satu penggalan dalam Alkitab saja kita sudah bisa melihat bagaimana kebaikan Tuhan yang Dia siapkan bagi kita. Ini baru secuil dari begitu banyak ayat yang menyatakan kebaikanNya. Semua itu Dia janjikan hadir bagi diri kita dalam keadaan baru setiap pagi, fresh and new every morning.

Seandainya semua itu masih kurang, lihatlah ayat dalam Yesaya 40:31 berikut ini: "tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."

Orang yang menanti-nantikan Tuhan dengan taat dan tekun akan mendapatkan kekuatan baru. Mereka, atau kita, akan seperti burung rajawali yang terbang mengatasi badai dengan sepasang sayap yang kuat, tidak akan gampang lelah meski yang dihadapi adalah badai yang berat sekalipun. Ini merupakan janji-janji Tuhan yang akan sangat meneguhkan dan menguatkan kita terlebih di saat beban berat yang membuat kita kelelahan menerpa kita hari-hari ini.

Di mata Tuhan kita sangatlah berharga. KasihNya kepada kita tidak terukur besarnya. Maka bagi saya ayat berikut ini sungguh memberikan peneguhan yang sangat kuat dan tegas:

"Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32).

(bersambung)

Saturday, January 4, 2025

Tahun Baru, Rahmat Baru (3)

 (sambungan)

"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23).

His mercy, loving kindness and blessings are new every morning. That's the way He greets us everytime we wake up.

Begitulah cara Tuhan menyapa kita setiap kali kita bangun di pagi hari. Kalau kita merenungkan hal ini, bukankah itu luar biasa? Tuhan menganggap penting rahmat-rahmat, berkat-berkat baru untuk dicurahkan kepada kita. Tuhan berkomitmen untuk selalu melimpahi kita dengan sesuatu yang segar dan baru, bukan sisa-sisa, bukan sesuatu yang kadaluarsa. Dia selalu memberkati kita dengan segala yang terbaik. Dan Dia akan selalu memastikan agar hal itu turun atas kita.  

Masalahnya, sejauh mana kita sadar akan hal itu? Kita malah suka menganggap Tuhan tidak tanggap terhadap diri kita, seolah Tuhan senang melihat kita susah berlama-lama. Kita bahkan sering lupa untuk mengucap syukur dan berterimakasih setiap kita bangun pagi dan lebih memilih untuk langsung sibuk-sibuk, bersiap menghadapi aktivitas yang menanti tanpa peduli untuk menyapaNya. Padahal Tuhan siap memberkati kita dengan penuh sukacita untuk memulai hari dan melakukan yang terbaik hari ini.

Anda bisa membuka Mazmur 103 saja untuk mengintip segala kebaikan Tuhan yang Dia janjikan dan sediakan bagi kita. Dia menjanjikan:
- pengampunan dosa (ay 3)
- kesembuhan (3)
-  penebusan (4)
- penobatan dengan mahkota kasih setia dan rahmat (4)
- pemenuhan kebutuhan kita dengan hal-hal yang baik sehingga kita awet muda seperti burung rajawali (ay 5).
- keadilan dan hukum bagi orang tertindas
- kemerdekaan bagi kita (ay 6)
- menyatakan rencanaNya atau jalan-jalanNya (ay 7)
- menyatakan diriNya sebagai penyayang, pengasih, panjang sabar dan punya kasih setia berlimpah (ay 8)
dan sebagainya.

(bersambung)

Friday, January 3, 2025

Tahun Baru, Rahmat Baru (2)

 (sambungan)


Kalau kita suka dengan hal-hal baru, alangkah menarik jika kita menyadari bahwa Tuhan pun suka dengan hal-hal baru. Lihatlah apa kata Pemazmur berikut ini:

"Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!" (Mazmur 96:1).

Tuhan menyukai puji-pujian yang baru dari kita, bukan hanya yang itu-itu saja dari tahun ke tahun. Tuhan merindukan hubungan yang terus diperbaharui menjadi lebih dalam lagi, Tuhan menantikan perubahan sikap kita ke arah yang lebih baik dan semakin seperti Yesus. Tuhan menyukai proses kita menuju kedewasaan, kebijaksanaan dan kerohanian yang lebih tinggi.

Tuhan tidak mau kita terus menerus menjadi manusia yang tercemar dalam dosa sejak lahir, maka Dia pun memberikan kesempatan buat kita menjadi ciptaan baru dalam Kristus. "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17). Jadi kalau saya membuka renungan ini dengan intro roti, kita diminta untuk membuang "ragi yang lama" supaya bisa menjadi "adonan yang baru." (1 Korintus 5:7).

Menariknya, dan pujilah Tuhan untuk ini, Tuhan bahkan sudah menyatakan bahwa Dia memberi kita rahmatNya yang baru. Bukan sekali-kali, bukan hanya setahun sekali, sebulan sekali atau seminggu sekali, tetapi setiap pagi.

"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23).

His mercy, loving kindness and blessings are new every morning. That's the way He greets us everytime we wake up.

(bersambung)

Thursday, January 2, 2025

Tahun Baru, Rahmat Baru (1)

 Ayat bacaan: Ratapan 3:22-23
========================
"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!"


Kalau mau membeli roti, saya biasanya mencari roti yang paling fresh, alias paling lama tanggal expirednya. Kalau jatuh tanggal kadaluarsanya lebih lama, maka itu artinya rotinya lebih baru. Selain melihat tanggal, saya biasanya juga bisa lewat memencet rotinya sedikit. Roti yang baru biasanya lebih lembut dari roti yang sudah bermalam atau lebih. Selain rotinya akan tahan lebih lama, roti pun lebih enak saat dimakan karena lebih lembut.

Seperti apa tahun kemarin buat anda? Puji Tuhan jika tahun lalu merupakan tahun yang baik buat anda, tapi bagi saya tahun 2024 adalah tahun yang berat. Tekanan dan beban datang silih berganti hampir dari setiap penjuru, terkadang datangnya pun berbarengan, menerpa begitu banyak aspek dalam hidup saya. Tahun yang sama sekali jauh dari mudah, tahun penuh ujian, tahun yang mungkin jadi yang terberat dalam hidup saya.

Sudah tahun politik, dimana seperti biasa para elit akan menjadikan rakyat sebagai arena untuk bermain dan dipermainkan demi ambisi mereka, peperangan terjadi dimana-mana, gagal panen akibat cuaca buruk, dan dampak pandemi berkepanjangan dari tahun-tahun sebelumnya membuat semuanya sulit. Jangankan memperoleh pendapatan baik, sekedar bertahan pun sudah sulitnya bukan main.

Ada begitu banyak hal yang menjadi catatan dan pelajaran buat saya di tahun kemarin. Saya berharap semoga tahun ini kondisi bisa menjadi lebih baik buat saya dan keluarga. Tapi satu hal yang pasti, saya tahu bahwa untuk setiap hari yang baru, termasuk tahun yang baru, akan ada peluang atau kesempatan baru, dimana di dalamnya rahmat Tuhan yang selalu baru akan tetap turun atas kita.

Kita menyukai hal-hal baru. Kita menanti film baru, lagu baru, tempat-tempat baru, kesuksesan, peningkatan dan pencapaian baru, bahkan hubungan kita pun akan terasa membosankan kalau hanya begitu-begitu saja tanpa adanya kejutan dan hal-hal baru yang dilakukan bersama. Tantangan-tantangan baru mampu membuat banyak orang bersemangat, karena disana mereka akan belajar hal baru dan menggapai keberhasilan yang baru pula.

(bersambung)

Wednesday, January 1, 2025

Bebas Dari Dosa (5)

 (sambungan)

Kerelaan Tuhan untuk mengampuni dosa-dosa kita pun tergambar lewat Tuhan Yesus.Tuhan Yesus sendiri menyatakan secara langsung bahwa Dia adalah sahabat dari orang berdosa (Lukas 7:34). Dia datang untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Itu luar biasa dan jelas merupakan bukti bahwa Tuhan akan selalu siap memberi pengampunan. Tuhan siap kapan saja untuk membuang tumpukan batu dosa kita sejauh mungkin dengan cepat dan tidak lagi mengingatnya.

Tapi ingat, semua tergantung diri kita. Tergantung dari keputusan kita, tergantung dari kemauan kita, tergantung dari keseriusan kita, tergantung dari komitmen kita untuk bertobat dan berubah. Kalau itu yang menjadi keputusan kita, jangan pernah ragu akan pengampunan dari Tuhan, tak peduli sebesar apapun batu dosa yang pernah membelenggu kita. Jangan sampai kita terus membiarkan si jahat mendakwa kita dan membuat kita berpikir seolah-olah kita sudah terlalu terlambat untuk diampuni. No, it's never like that. Begitu kita bertobat, seketika itu pula Tuhan mengampuni.

Mumpung kita berada di awal tahun yang baru, pertobatan menyeluruh dan sungguh-sungguh atas dosa apapun yang masih membelenggu akan sangat baik untuk dijadikan resolusi tahun baru atau new year resolution. Jika ada diantara teman-teman yang bergumul akan hal ini, jangan tunda lagi dan ambil keputusan sekarang juga. Tuhan menanti anda dan membuka tangan lebar-lebar siap menyambut anda.

Selamat Tahun Baru, semoga , berkat dan sukacita Tuhan menyertai kita semua di sepanjang tahun ini.

Tidak sulit bagi Tuhan untuk mengangkut tumpukan batu dosa kita dan membuangnya jauh-jauh, yang sulit adalah kesediaan kita untuk berbalik padaNya

Kreasi (1)

 Ayat bacaan: Yesaya 64:8 ====================== "Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yan...