Monday, January 20, 2025

Kreasi (6)

 (sambungan)


Tuhan sebagai sang Penjunan atau sang Pembuat periuk/bejana tentu mengenal karakter ciptaanNya, para "tanah liat", dengan sangat baik dan tahu pula apa yang terbaik buat kita masing-masing. Saat Dia ingin mereparasi bagian yang rusak, disana kita akan melewati sebuah proses pembentukan ulang karakter.

Seandainya kita jadi tanah liat, diulek dan diputar sambil dibentuk mungkin saja itu terasa tidak nyaman atau bahkan menyakitkan. Tapi lihatlah nanti, sebuah bejana yang sangat indah akan terbentuk. Saat bejana yang indah sudah jadi, maka keindahannya akan memiliki nilai tinggi dan juga mendatangkan manfaat bagi banyak orang.

Kita hanyalah tanah liat yang tidak lebih dari hembusan nafas. Tidak seharusnya kita bersikap paling hebat di atas segala-galanya dan hidup seenaknya dengan kekuatan diri kita sendiri maupun orang lain dan merasa lebih hebat atau lebih tahu dari Sang Penjunan. Ingatlah bahwa di atas sana ada Tuhan yang begitu mengasihi kita, menganggap setiap kita sebagai ciptaanNya yang teristimewa dan tidak ingin satupun dari kita binasa.


Dia sudah menciptakan kita dengan sepenuh hati. Dia menciptakan kita dengan begitu baik dan memberi rancangan terbaik pula bagi setiap kita. Mari kita hargai betul hal itu, lalu hiduplah sesuai rencanaNya. Muliakan Tuhan dalam segala yang kita lakukan dan terus menjadi terang dan garam bagi sesama. Tuhan akan bangga atas hasil ciptaanNya yang istimewa, dan senang bahwa semua yang terbaik yang Dia inginkan tidak luput dari kita.

God knows what's the best for us more than others say about us


No comments:

Kreasi (6)

 (sambungan) Tuhan sebagai sang Penjunan atau sang Pembuat periuk/bejana tentu mengenal karakter ciptaanNya, para "tanah liat", de...