Saturday, February 1, 2025

Siap Tidak Siap (6)

 (sambungan)

Di pundak kita semua pesan yang sama ini telah disematkan. Baik atau tidak baik waktunya, kita harus selalu siap sedia menyampaikan kebenaran firman Tuhan, membimbing, mengingatkan dan mengajar orang akan keselamatan.

Ketika kita memikirkan betapa sulitnya atau mungkin berbahayanya menjadi duta Kerajaan Allah untuk menyampaikan berita keselamatan, kita bisa belajar dari keteladanan yang ditunjukkan oleh Paulus dan Silas ini.

Caranya pun bisa seribu satu macam. Mungkin kita tidak bisa berkotbah, tapi mungkin kita bisa menulis. Jika tidak bisa menulis, kita bisa bersaksi tentang hal-hal yang sederhana, dan sebagainya. Sekedar menyampaikan kesaksian bagaimana sukacitanya hidup yang selalu berada dalam lindungan Tuhan pun bisa menjadi berkat buat banyak orang. Bahkan seharusnya terang Kristus bisa tercermin dari cara hidup kita, Tingkah laku, perkataan, perbuatan dan gaya hidup kita, itupun bisa menjadi cara tersendiri untuk memperkenalkan Kristus kepada orang lain.

Apa yang menjadi tugas kita adalah kita harus senantiasa siap sedia untuk menyampaikan Firman Tuhan, dan biarkanlah Firman itu kemudian berjalan sendiri dengan kuasaNya untuk menjangkau jiwa-jiwa. Jadi apa yang menjadi tugas kita hanyalah mewartakan berita keselamatan, bersaksi, selanjutnya biar Roh Kudus yang bekerja melembutkan jiwa-jiwa mereka.

Tuhan berkata: "Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya." (Yesaya 55:10-11).

(bersambung)

Siap Tidak Siap (6)

 (sambungan) Di pundak kita semua pesan yang sama ini telah disematkan. Baik atau tidak baik waktunya, kita harus selalu siap sedia menyampa...