Tuesday, February 18, 2025

Kasih Itu Murah Hati (2)

 (sambungan)

Ada orang-orang yang berusaha menyogok Tuhan lewat pelayanan atau sedekah. Ada yang merasa bahwa keselamatannya akan diukur dari jumlah pemberiannya kepada gereja atau orang lain. Ada yang mencari popularitas dengan memamerkan kedermawanannya. Saat seseorang berpikir bisnis dalam memberi, berhitung untung rugi dan profit, itu bukan lagi murah hati melainkan bentuk investasi yang mengharapkan modal kembali dan keuntungan, berhitung untung rugi.

Beberapa waktu lalu kita sudah melihat bentuk kemurahan hati dari dua ibu janda pada jaman yang berbeda. Kalau kita lihat dalam Alkitab, ada banyak sekali pelajaran tentang kemurahan hati yang lebih dari sekedar keringanan untuk membantu sesama hanya dari sudut finansial saja.

Sebuah pesan penting yang disampaikan oleh Yesus sendiri pada masa kedatangannya ke bumi dengan jelas menyerukan kewajiban kita untuk bermurah hati disertai alasannya. Ayatnya berbunyi sebagai berikut:

 "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." (Lukas 6:36).

Pesan ini secara tegas menyatakan bahwa  kemurahan hati kita seharusnya mengikuti bentuk kemurahan hati Bapa yang begitu besar kepada anak-anakNya. Kalau Bapa adalah kasih, dan murah hati adalah salah satu produk yang keluar dari hati yang penuh kasih, kalau hidup kita memang dipenuhi Roh Allah, tentu murah hati seharusnya menjadi sesuatu yang natural dalam hidup kita, sesuatu yang secara alamiah keluar dari dalam diri kita.

Orang seharusnya bisa melihat dan merasakan langsung kehadiran Tuhan lewat diri kita, anak-anakNya. Dan sikap murah hati merupakan salah satu buah Roh yang akan bisa dirasakan secara nyata oleh orang lain.

(bersambung)

No comments:

Kasih Itu Murah Hati (5)

 (sambungan) 3. Murah hati merupakan salah satu produk kasih Lihatlah ayat berikut: "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak ce...