Ayat bacaan: Lukas 10:33
===================
"Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan."
Dalam renungan sebelumnya kita sudah belajar banyak tentang sebuah sikap hati yang wajib dimiliki oleh orang percaya sebagai cerminan dari sikap hati Bapa sendiri, yaitu murah hati.
Kita harus memiliki sikap murah hati terhadap sesama seperti halnya Bapa yang murah hati (Lukas 6:36), dan murah hati juga merupakan produk dari kasih. Kalau kita punya kasih, seharusnya murah hati menjadi sesuatu yang lumrah dan alamiah dari hidup kita.
Murah hati terhadap sesama. Sebuah pertanyaan muncul. Siapa yang dimaksud dengan sesama itu? Kata sama bisa mengacu kepada satu golongan satu level, setingkat, sekelas. Kalau begitu, seluas apa cakupannya, kepada siapa kita harus bermurah hati?
Ini merupakan pertanyaan penting karena pada kenyataannya di luar sana banyak orang yang membatasi perbuatan baiknya hanya pada kelompoknya sendiri. Adalah salah jika memberkati orang yang berbeda dengan mereka, salah bila mengucapkan ucapan salam sejahtera kepada yang tidak sejalan dengan mereka, salah pula kalau menolong.
Benar, aplikasinya tetap mengacu pada kata sesama, hanya saja cakupannya sangat segmented atau terbatas. Bagi orang percaya, sejauh mana luas dan lebar daya jangkau yang harus kita rentangkan dalam mengaplikasikan murah hati menurut prinsip kekristenan? Siapa saja yang harus kita jangkau, seluas apa kata sesama itu menurut Firman Tuhan?
(bersambung)
No comments:
Post a Comment